Rabu, 07 Desember 2011

TERORIST JUGA KARYAWAN

Mengenaskan menyaksikan nasib korban bom yang meledakkan dua hotel di kawasan busines nomor satu di negeri ini. Penjagaan pasti  sangat ketat di kedua hotel ini. Hotel Mariott pasti punya pengalaman pahit dengan ledakan bom. Bom pernah sekali meluluh lantakan hotel ranting Amerika ini.
Melihat semua penjagaan yang begitu ketat, siapa sangka pelaku bom bahkan menginap dalam hotel yang ingin diledakkan. Pertanyaan demi pertanyaan muncul bagaimana mungkin pengawas hotel begitu mudah meloloskan barang bawaan kedalam hotel.
Tetangga dekat kami salah satu karyawati hotel Mariott yang lolos dari maut.
Dia seharusnya berada pada titik ledakan, andaikan saja dia tidak diminta untuk bertugas sore. Pada hal dia seharusnya berutugas pagi. Demikian juga suaminya yang berada di hotel Ritz -Carlton. Keluarga ini langsung merayakan syukur dengan mengundang warga dalam sebuah doa syukur menurut iman Katolik. Ketika turut dalam acara tersebut saya mengatakan bahwa pasti ada orang dalam. Paling tidak ada seorang petugas keamanan yang mengenal pelaku, yang adalah tamu hotel. Dengan demikian segala sesuatu dipermudah. Cukup say halo.. bisa masuk tanpa periksa tetek bengek. Bisa saja ada yang didekati secara baik dan mendapat sedikit imbal sehingga seorang bisa lalu lalang dengan tanpa kontrol.Orang tersebut bakal diam setelah menyaksikan ledakan dahsyat yang mengerikan dan membunuh itu.
Prasangka ini terbukti ternyata salah satu pelaku adalah seorang yang pernah bekerja di hotel terjadinya ledakan. Sungguh mengerikan bila yang menjadi terorist adalah orang yang paling mengetahui jeroan obyek ledakan. Peristiwa ledakan bom dan pelakunya mengajarkan kepada kita semua. Kita perlu waspada bahwa pelaku kejahatan sering berasal dari orang yang paling tahu keadaan kita, Mereka bisa jadi karyawan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar